Senin, 21 April 2014

Kurikulum



Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan baik mengenai isi, bahan kajian, cara penyampaian maupun penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pedoman disini berarti berlaku secara nasional untuk setiap program studi berupa rambu-rambu untuk menjamin mutu dan kompetensi sesuai dengan program studi yang ditempuh. Kurikulum bersifat khas untuk suatu program studi, sebagaimana kekhasan tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan suatu program studi. Kurikulum tersebut mengandung empat elemen pokok, yaitu isi, strategi pembelajaran, proses penilaian, dan proses evaluasi. 

Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini yaitu Kurikulum 2013 yang berkarakter. Kurikulum ada yang bersifat given yang merupakan kurikulum yang tidak bisa dirubah dan harus dilaksanakan sesuai dengan isi kurikulum yang telah diberikan dari pusat. Ada juga yang bisa disesuaikan. Hal ini merupakan hasil pertimbangan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang pastinya memiliki keanekaragaman baik itu suku, adat, ras, maupun budaya antara daerah yang satu dengan yang lainnya, sehingga diberikan untuk menyesuaikan dengan keadaan dimana kurikulum tersebut akan diberlakukan. Output dari penyesuaian ini adalah adanya mata pelajaran “mulok” atau muatan lokal di sekolah-sekolah. Bahan ajar yang diajarkan juga berlainan antara sekolah di daerah satu dengan sekolah di daerah lain, karena hal ini menyesuaikan pada keadaan diberlakukannya kurikulum tersebut.

Dalam struktur kurikulum SD/MI yang berlaku saat ini di Indonesia, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B. Masing-masing kelompok terdiri dari beberapa bidang studi, antara lain:
1.      Kelompok A
·         Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
·         Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
·         Bahasa Indonesia
·         Matematika
·         Ilmu Pengetahuan Alam
·         Ilmu Pengetahuan Sosial
2.      Kelompok B
·         Seni Budaya dan Prakarya
·         Penjasorkes

Masing-masing mata pelajaran memiliki kompetensi inti dan kompetensi dasar yang harus dipelajari baik-baik oleh guru yang akan mengajar di kelas. Kompetensi inti dan kompetensi dasar memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang harus dicapai selama proses pembelajaran dilaksanakan.

Sebagai guru kelas yang mengajarkan lebih dari satu bidang studi di kelas harus memiliki GBPP atau garis besar program pengajaran untuk setiap bidang studi yang diajar yang dijadikan sebagai acuan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran. GBPP bisa dibuat dalam bentuk rancangan pembelajaran semester dan rancangan pembelajaran tahunan. Dalam membuat GBPP kita harus merancang waktu pertemuan di kelas sedemikian rupa agar semua tujuan pembelajaran bisa dicapai dengan baik. Selain itu, pembuatan GBPP juga harus memperhitungkan waktu yang tersedia, karena bisa saja waktu pertemuan di kelas berkurang akibat adanya libur nasional. Guru juga harus mengkoordinasikan dengan baik waktu yang diperlukan satu bidang studi sehingga tidak menghabiskan waktu yang harus disediakan untuk bidang studi yang lainnya. Dengan kata lain, GBPP juga bisa dikatakan sebagai waktu efektif pertemuan pembelajaran di kelas untuk mencapai keseluruhan tujuan pembelajaran sesuai dengan bidang studi dan materi yang tersedia. ~Agung Paramitha

Senin, 14 April 2014

Pendidikan Seni Rupa



Pendidikan seni merupakan suatu sarana untuk meningkatkan keterampilan seseorang. Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa seni rupa merupakan suatu alat, bukan merupakan suatu tujuan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan melalui kegiatan seni, kita melalui begitu banyak proses seperti pematangan kemampuan, pematangan keterampilan, pematangan kesiapan, serta pendewasaan diri. Tujuan pendidikan seni bukanlah untuk membina seseorang untuk menjadi seniman, melainkan meningkatkan kreativitas seseorang melalui suatu kegiatan menarik. Kegiatan tersebut bisa berupa permainan, kegiatan berkarya di dalam kelas, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, seseorang bisa melatih kreativitasnya secara bebas tanpa adanya halangan-halangan yang mengganggu. Pendidikan seni juga bisa dikatakan sebagai alat pendidikan. Hal itu dikarenakan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam pendidikan seni bisa membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan cipta, rasa dan karsa seseorang.

Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan seni antara lain adalah kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Misalnya pada pendidikan seni di sekolah dasar bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.

 

Pendidikan seni juga sama halnya dengan pendidikan matematika di sekolah. Seorang siswa belajar matematika di sekolah bukan bertujuan untuk menjadi ahli matematika yang bisa menjawab segala persoalan rumit mengenai matematika, melainkan ilmu yang diperoleh melalui belajar matematika tersebut dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam menghitung biaya yang diperlukan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan lain-lain. Pendidikan seni juga sama, karena melalui pendidikan seni, kita tidak semata-mata belajar untuk menjadi seniman yang bisa melukis, membuat ukiran, atau membuat patung yang indah, melainkan kita juga belajar untuk melatih kreativitas yang ada dalam diri kita agar bisa berkembang menjadi lebih baik. "Creativity can be poured through artistic activities, in addition to mature ourselves, art activities can also increase a person's readiness and skills". ~Agung Paramitha

Teknik Air Brush



Teknik air brush merupakan sebuah teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarna pada bidang kerja. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan teknik air brush bisa kita lihat pada lukisan, gambar yang terdapat pada kendaraan seperti bus, mobil, motor, dan lain-lain. Teknik air brush pada dasarnya menggunakan suatu alat yang disebut dengan Paint Distributor atau yang biasa kita kenal dengan alat air brush. Selain itu teknik air brush juga bisa kita liat pada photo editor application seperti corel draw. Jika mengedit sebuah gambar pada corel draw, dengan mudah kita dapat mengaplikasikan teknik ini pada gambar yang kita inginkan.


Air Brush Kit



Selain itu, teknik air brush juga bisa kita jadikan sebagai salah satu bahan ajar kesenian di sekolah dasar. Siswa diajak untuk melukis menggunakan teknik air brush, namun tidak menggunakan Paint Distributor seperti pada umumnya. Disini kita bisa mengganti alat tersebut dengan benda-benda yang ada di sekitar lingkungan siswa. Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam melukis dengan menggunakan teknik air brush di sekolah dasar antara lain:


  1. Saringan tepung atau saringan teh
  2. Sikat gigi bekas
  3. Kertas gambar
  4. Pewarna seperti cat air atau pewarna makanan
  5. Berbagai pola seperti daun atau pola lain yang dijadikan sebagai mal
  6. Kerikil yang digunakan untuk menindih pola agar tidak bergeser dari kertas gambar
Adapun langkah-langkah untuk melukis menggunakan teknik air brush adalah sebagai berikut:


  1. Pertama-tama letakkan pola yang sudah kita persiapakan sebelumnya pada kertas gambar sebagai mal pada lukisan yang kita buat.
  2. Kemudian tindih pola tersebut menggunakan kerikil agar tidak bergeser dari tempat semula.
  3. Kemudian encerkan pewarna dengan air secukupnya.
  4. Setelah itu mulai sapukan pewarna diatas pola menggunakan sikat gigi melalui saringan.
  5. Usahakan agar pewarna tidak sampai jatuh berupa tetesan ke dalam gambar karena yang diperlukan adalah cipratan-cipratan kecil berupa titik-titik dari pewarna untuk menyerupai lukisan menggunakan Paint Distributor.
  6. Tunggu hingga pewarna kering.
  7. Setelah itu, kita bisa menambahkan pola lain pada kertas gambar sesuai dengan keinginan kita, dan lakukan lagi langkah 4.
  8. Untuk membuat kesan gradasi warna pada pola yang kita buat, sebaiknya gunakan pewarna berupa cat air, karena cat air memiliki sifat tranparansi yang unik sehingga akan tercipta warna yang baru jika dua warna saling tumpang-tindih.
 Teknik Air Brush Tanpa Menutup Kertas Gambar

Teknik Air Brush Dengan Pola/Mal Berupa Daun

 Teknik Air Brush Dengan Menutup Kertas Gambar

Menggambar dengan teknik air brush bisa juga dibuat dengan menutup bagian kertas gambar yang tidak terdapat pola dengan kertas lain untuk memunculkan perbedaan antar warna yang digunakan. Berbeda dengan menggambar tanpa menutup kertas gambar, warna yang pertama digunakan akan sedikit demi sedikit hilang karena ditindih oleh warna lain yang berada di atasnya. Ketiga gambar diatas merupakan gambar dengan teknik air brush yang saya buat sendiri pada saat perkuliahan. Gambar yang pertama merupakan gambar pemandangan bawah air yang terdiri dari ikan dan rumput laut. Pola pada gambar tersebut saya buat dari kertas yang saya gunting menyesuaikan dengan bentuk ikan dan rumput pada umumnya. Gambar kedua merupakan gambar daun yang menggunakan daun asli sebagai mal pada gambar. Sedangkan gambar nomor tiga hampir sama dengan gambar pertama, namun bedanya, jika pada gambar pertama saya tidak menutup bagian yang tidak diberi warna dengan teknik air brush, sedangkan pada gambar ketiga saya menutupnya untuk memperlihatkan kesan warna berbeda pada hasil akhir gambar.
"As well as air brush technique, beautiful splashes of various colors will create a beautiful picture too" ~Agung Paramitha