Selasa, 25 Maret 2014

Montase Sederhana

Montase merupakan salah satu teknik menggambar yang memanfaatkan bentuk-bentuk yang telah ada sebalumnya menjadi suatu gambar baru. Atau bisa dikatakan bahwa montase merupakan cara tempel suatu gambar pada tepat yang berbeda. Teknik montase juga bisa kita temukan pata software atau aplikasi photo editor seperti adobe photoshop dan corel draw. Pada software atau aplikasi ini, teknik montase sangat mudah untuk dilakukan, yaitu hanya dengan menentukan bagian mana yang ingin diambil dari suatu gambar, kemudian memindahkannya pada latar yang didinginkan.

Sama halnya dengan photoshop atau coreldraw, teknik montase juga bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan gambar-gambar yang ada di buku, koran, surat kabar ataupun majalah. Namun, ada baiknya gambar yang diambil yaitu gambar dari majalah, karena warna yang lebih terang pada majalah akan membuat gambar teknik montase menjadi lebih baik. Adapun langkah-langkah yang harus diikuti dalam membuat gambar dengan teknik montase yaitu sebagai berikut:

  1. Pilihlah tema yang akan ditentukan untuk membuat gambar baru dengan teknik montase
  2. Kemudian kumpulkan gambar-gambar menarik yang akan digunakan sebagai gambar baru
  3. Gunting gambar-gambar tersebut mengikuti pola gambarnya
  4. Kemudian tempel bahan (gambar-gambar) menjadi susunan gambar yang baru
Apabila ada bagian gambar yang terlihat tidak simetris dengan gambar yang lain, bisa diperbaiki dengan menggunakan spidol warna atau krayon untuk menutupi kekurangan tersebut. Bisa juga pada setiap gambar diberikan kontur atau garis yang sesuai dengan latar gambar yang baru untuk menimbulkan kesan seragam pada gambar.

Montase Sederhana

Gambar tersebut merupakan montase yang saya buat pada saat perkuliahan. Temanya yang dimaksud yaitu keindahan mesir dengan piramidnya yang saya gabungkan dengan patung liberty serta ada sebuah danau dan pohon kelapa yang terdapat di gurun pasir mesir. Memang jika dipikirkan secara logis, di gurun pasir mesir dekat piramid tidak mungkin ada patung liberty, danau, ataupun pohon kelapa, namun dengan menambahkan gamabr-gambar tersebut, bisa memperbaharui suasana latar yang terlalu sepi karena hanya ada piramid dan unta yang berjalan di gurun pasir. ~Agung Paramitha

Sabtu, 22 Maret 2014

Mozaic Kertas



Mozaic merupakan suatu kegiatan menggambar dengan cara memanfaatkan bentuk-bentuk geometris tertentu sebagai pengganti bahan pewarna. Pada zaman dahulu, kegiatan membuat mozaik dilakukan dengan menggunakan keramik dan juga pecahan kaca, namun pada zaman sekarang, pengerjaan mozaic bisa dipermudah dengan menggunakan potongan kertas berwarna atau kertas majalah yang tidak terpakai. Menurut saya, mozaic termasuk dalam seni lukis, seni kriya, seni dekorasi, dan seni ilustrasi karena dalam pembuatan mozaic kita harus memadukan keempat unsur seni itu agar menjadi sebuah mozaic yang bermakna.
Pemahaman dan keterampilan tentang pembuatan mozaic merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui sebagai seorang guru sekolah dasar, karena kegiatan membuat mozaic merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan untuk dilakukan oleh anak-anak karena mereka dapat bermain namun tetap dapat melatih keterampilannya dalam menyusun mozaic yang telah mereka rencanakan untuk dibuat.
Material mozaic yang bisa digunakan dalam pembelajaran di sekolah dasar berbeda dengan pembuatan mozaic yang pada umumnya digunakan sebagai dekorasi gedung ataupun bangunan yang menggunakan keramik atau potongan kaca. Karena mozaic bagi anak usia sekolah dasar merupakan media pengungkap ide estetika bukan untuk pembuatan mozaic yang memiliki nilai praktis. Adapun beberapa material yang bisa digunakan untuk membuat mozaic di sekolah dasar, yaitu potongan kertas, biji-bijian, daun kering, dan lain sebagainya. Teknik pembuatan mozaic pada dasarnya merupakan kegiatan menempel potongan-potongan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat mozaic tersebut. Bahan-bahan tersebut sebaiknya memiliki warna asli, sehingga nantinya tidak perlu diwarnai lagi dengan media warna lain seperti cat air.
Salah satu kegiatan membuat mozaic yang bisa dilakukan di sekolah dasar adalah pembuatan mozaic sederhana yang menggunakan media kertas warna yang telah dipotong-potong sesuai dengan pola yang diinginkan. Adapun bahan-bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:

  1. Kertas gambar, digunakan sebagai dasar dari mozaic
  2. Potongan kertas berwarna atau potongan majalah bekas, digunakan sebagai tempelan untuk mozaic yang diinginkan
  3. Pensil, digunakan untuk menggambar pola yang diinginkan
  4. Penghapus, digunakan untuk menghapus gambar pola yang sudah dirancang, namun memiliki kesalahan
  5. Gunting, untuk memotong kertas
  6. Lem, untuk menempelkan potongan kertas yang telah dipotong ke atas pola gambar yang telah dibuat sebelumnya
Langkah-langkah dalam membua mozaic adalah sebagai berikut:
  1. Gambar terlebih dahulu pola yang ingin dibuat dalam kertas gambar
  2. Kemudian setelah pola selesai dibuat, potong-potong kertas warna atau kertas majalah sesuai dengan ukuran yang digunakan
  3. Tempelkan potongan-potongan kertas tersebut pada pola yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan lem
  4. Setelah semua pola terisi potongan kertas, angin-anginkan sejenak agar lem yang digunakan mengering lebih cepat
  5. Mozaic sederhana pun jadi

Pembuatan mozaic seperti langkah-langkah diatas memang sudah baik, namun apabial ingin menimbulkan kesan tegas pada gambar, gambar mozaic bisa diisi kontur atau garis batas antara gambar satu dengan gambar yang lainnya. kontur atau garis ini juga bisa dibuat dengan menggunakan kertas yang dipotong-potong namun memiliki warna yang berbeda dengan warna di sekeliling mozaic.

 
Mozaic Bunga Sederhana

Gambar diatas merupakan mozaic buatan saya sendiri pada saat perkuliahan di kampus. Mozaik tersebut bertemakan tentang bunga yang terkena sinar matahari, maka dari itu warna pada kelopak bunga berbeda pada setiap kelopaknya. Semakin dekat dengan matahari, maka warnanya akan semakin terang, sebaliknya semakin jauh dari matahari warnanya akan semakin gelap. Disini saya menambahkan kontur atau garis batas antar gambar mozaic untuk menimbulkan kesan tegas pada gambar mozaic yang telah saya buat.
Mozaic merupakan karya seni sederhana yang dapat dibuat oleh manusia dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar, namun bisa memperlihatkan keindahan yang begitu nyata. Dari potongan-potongan kertas berbeda, kemudian membentuk satu kesatuan gambar yang sangat unik dan menarik untuk dipandang. ~Agung Paramitha



Rabu, 12 Maret 2014

Review Artikel Anak, Dunia Animasi, Game, Dan Robot



          Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupannya. Mulai dari lahir, bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Pada masa anak-anak terjadi proses meniru yang dilakukan oleh seorang anak terhadap orang lain yang dijadikan sebagai role model olehnya. Dalam masa meniru ini, apapun yang dilihat dan bisa membuat ia senang, maka akan diikuti tanpa tahu apa yang sebenarnya dilakukan. Maka dari itu, pada masa ini, anak-anak perlu diberikan penanaman nilai dan norma yang baik. Selain itu, lingkungan belajar anak haruslah kondusif serta perlu adanya motivasi dari lingkungan sekitarnya.
            Pada masa ini, anak-anak sangat suka bermain dan berimajinasi mengenai hal-hal yang ia alami sehari-hari. Misalnya dengan menonton serial animasi, membaca komik, bermain boneka, game, serta robot. Namun, perlu ditekankan bahwa permainan seperti itu memiliki dampak positif dan negatif bagi tumbuh kembang seorang anak. Dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat dari terlalu sering melakukan kegiatan diatas adalah

  1. Anak tidak akan bisa bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungannya karena ia terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk bermain game
  2. Kepribadian anak juga bisa dipengaruhi oleh tontonannya setiap hari. Misalnya jika ia menonton serial animasi yang bergenre perang dan pembunuhan, maka anak tersebut mungkin saja akan cenderung memiliki sifat yang antagonis
  3. Munculnya anggapan bahwa robot lebih baik daripada manusia. Hal ini bisa saja terjadi karena dalam serial animasi biasanya robot bisa melakukan segalanya, seperti mengalahkan robot jahat untuk menciptakan perdamaian dunia, dan masih banyak yang lainnya
           Namun pada dasarnya setiap hal juga memiliki dampak positif, sama halnya dengan game, serial animasi, dan robot. Dampak positifnya adalah
  1. Tidak semua game berdampak buruk. Ada juga game yang bisa meningkatkan kecerdasan seorang anak. Contohnya game android Monster War, Amazing Alex, Cut The Rope, Train Crisis, Magic Portal, Townsmen, Plague, Where’s My Water, dan lain sebagainya. Games ini dapat meningkatkan konsentrasi serta ketepatan dan kecepatan dalam memecahkan masalah. Jika game ini dimainkan, maka secara tidak langsung anak juga melakukan proses belajar.
  2. Tidak semua serial animasi berdampak buruk, contohnya Robocop yang membantu umat manusia untuk memerangi kejahatan. Melalui serial robocop, anak bisa belajar untuk menolong sesama tanpa pamrih.
  3. Dengan membaca komik, anak dapat berlatih membaca. Karena komik merupakan gambar yang memiliki dialog dan alur di dalamnya.

Mengingat semua hal memiliki dampak positif dan negatif bagi tumbuh kembang seorang anak, ada baiknya orang tua lebih mengawasi anaknya agar dapat menyeimbangkan antara kegiatannya berkutat dengan komik, animasi dan robot dengan penanaman nilai dan norma yang memang perlu diajarkan melalui visualisasi langsung. ~Agung Paramitha



Batik Sederhana



           Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang merupakan pengganti kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Kurikulum ini dirancang agar peserta didik siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Kurikulum 2013 bersifat tematik integratif yang menekankan pada tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge).  Dalam penerapannya di sekolah dasar, satu mata pelajaran yang diajarkan dalam proses pembelajaran di kelas saling berkaitan dengan mata pelajaran yang lain. Salah satu pembelajaran tematik yang bisa dilaksanakan adalah dengan menggabungkan mata pelajaran Seni Rupa, IPA, dan Bahasa Indonesia.
            Dalam pembelajaran Seni Rupa, siswa diminta untuk membuat karya sederhana seperti batik yang akan dapat meningkatkan skill mereka dalam menggambar. Kemudian dalam IPA, siswa diminta untuk menjelaskan hal-hal apa saja yang bisa digunakan dari lingkungan untuk membatik. Dan dalam Bahasa Indonesia, siswa bisa ditugaskan untuk membuat karangan atau menyampaikan di depan kelas mengenai karya batik sederhana yang mereka buat. Dalam membuat batik sederhana, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Pelekatan malam atau lilin
  2. Pewarnaan
  3. Penghilangan malam atau lilin

Untuk membuat batik sederhana di sekolah dasar, diperlukan beberapa hal yang digunakan untuk membatik yaitu:

  1. Crayon atau lilin yang digunakan sebagai perintang
  2. Kertas gambar dengan ukuran yang disesuaikan untuk besar kecilnya gambar batik yang akan dibuat
  3. Cat air atau pewarna makanan yang akan digunakan sebagai warna dasar batik yang akan dibuat
  4. Kuas untuk memoles cat air pada kertas gambar
  5. Pensil untuk membuat pola atau design batik yang diinginkan

Adapun langkah-langkah untuk membuat batik sederhana, yakni:

  1. Pertama-tama siapkan kertas gambar sebagai media membatik
  2. Kemudian gambar secara tipis pola atau design batik yang diinginkan menggunakan pensil
  3. Setelah itu tebalkan pola atau design batik yang telah dibuat menggunakan crayon. Saat menebalkan dengan crayon, usahakan untuk menekan sedikit agar crayon melekat dengan baik
  4. Langkah selanjutnya setelah pola atau design batik ditebalkan dengan crayon adalah memberi warna pada seluruh permukaan batik menggunakan cat air atau pewarna makanan yang telah disediakan sebelumnya menggunakan kuas. Ada baiknya jika warna yang digunakan adalah warna yang lebih tajam dibandingkan dengan warna crayon tadi. Hal ini dilakukan agar menimbulkan warna tegas pada batik yang dibuat.
  5. Terakhir adalah kegiatan pengeringan pada gambar batik yang telah dibuat. Bisa diangin-anginkan atau menggunakan kipas angin untuk mempercepat proses pengeringan batik


 
Batik Sederhana Dengan Motif Ukiran Bali

 
Batik Sederhana Dengan Motif Bunga & Daun

Dua gambar diatas merupakan batik sederhana karya saya sendiri yang dibuat menggunakan kertas gambar sebagai media gambar, crayon yang digunakan sebagai perintang antara warna dasar dan warna pola batik, serta cat air yang digunakan sebagai warna dasar pada gambar batik yang saya buat. Gambar pertama merupakan batik sederhana dengan tema ukiran Bali. Membuatnya cukup mudah. Yang diperlukan hanyalah kesabaran dalam menggambar pola ukiran Bali yang agak sedikit rumit. Warna-warna cerah saya gunakan untuk mewarnai pola batik tersebut. Serta warna hitam saya pilih sebagai dasar dari batik, karena warna hitam dapat memberi kesan tegas pada suatu lukisan. Gambar kedua merupakan batik sederhana dengan tema daun dan bunga. Gambar kedua lebih mudah untuk dibuat, karena polanya tidak terlalu sulit untuk dikerjakan. Sama halnya dengan gambar pertama, pola batik pada gambar kedua saya warnai dengan warna-warna terang agar menimbulkan kesan mencolok pada gambar yang menggunakan warna dasar hitam.
 
Yang menjadi kunci dalam pembuatan batik sederhana adalah ketelitian dalam memadupadankan warna antara warna crayon atau lilin yang digunakan untuk menebalkan pola atau design batik yang dibuat dengan warna dasar batik. Jika warna dasar lebih terang, maka gunakan crayon atau lilin yang lebih lembut warnanya. Hal ini akan menimbulkan efek timbul pada bati yang dibuat karena warna crayon atau yang digunakan tidak akan bercampur dengan warna cat air yang digunakan sebagai dasar.
Membatik itu menyenangkan, dapat meningkatkan kreatifitas, mengekspresikan isi hati melalui keindahan pola dan warnanya serta dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air karena batik merupakan salah satu budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia. Sama halnya dengan ungkapan yang disampaikan oleh Diane Ackerman yaitu “Love is like a batic created from many emotional colors, it is a fabric whose pattern and brightness may vary” ~Agung Paramitha